BAB VII CARA PENGGUNAAN BENDERA PENJURU

BAB VII CARA PENGGUNAAN BENDERA PENJURU
Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB

BAB VII
CARA PENGGUNAAN BENDERA PENJURU

Pasal 58

(1)      Sikap sempurna. 
a.       Aba-aba: “SIAP = GERAK”.
b.       Pelaksanaan:
1.       Pada aba-aba peringatan tangan kanan dipindahkan/diluncurkan ke bawah kira-kira 1 atau 2 lebaran tangan.
2.       Pada aba-aba  pelaksanaan, mengambil/melakukan  sikap  sempurna, tiang bendera penjuru rapat pada badan dipegang tangan kanan seperti memegang senapan jari-jari rapat.

(2)      Istirahat di tempat.       
a.       Aba-aba: “ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”.
b.       Pelaksanaan:
1.       Pada aba-aba peringatan tangan kanan dipindahkan/diluncurkan ke atas  ± 1 atau 2 lebar tangan.
2.       Pada aba-aba pelakanaan dilakukan gerakan seperti istirahat bersenjata senapan.

Pasal 59

 

Gerakan berjalan dan berhenti:


(1)      Langkah biasa
a.       Dari sikap sempurna ke langkah biasa.
b.       Aba-aba: “MAJU = JALAN”.
c.       Pelaksanaan:
1.       Pada aba-aba peringatan:”MAJU”.
a)            Tiang bendera penjuru diangkat oleh tangan kanan setinggi ±  10 cm, bersamaan dengan itu diterima oleh tangan kiri diatas tangan kanan.
b)           Tangan kiri membentuk sudut ±  90º.
c)            Selanjutnya tangan kanan diturunkan dan memegang tiang bendera, punggung tangan kanan menghadap ke depan telunjuk tangan kanan lurus ke bawah merapat tiang bendera.
d)           Tangan kiri kembali dalam sikap sempurna.
2.       Pada aba-aba  pelaksanaan:”JALAN”.
a)            Kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak 1 langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
b)           Tangan kanan tidak melenggang.




(2)      Berhenti.
a.       Dari langkah biasa.
b.       Aba-aba: “HENTI = GERAK”.
c.       Pelaksanaan:
1.      Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian tangan kiri memegang tiang bendera rapat pada badan siku-siku membentuk sudut  ±  90º, tangan kanan memegang tiang bendera dari belakang di bawah tangan kiri ± satu atau dua lebaran tangan, punggung tangan menghadap ke samping.
2.      Selanjutnya tiang bendera diletakan di atas tanah dengan diantar oleh tangan kiri, tiang bendera segaris dengan ujung kaki.
3.      Tangan kiri kembali ke sikap sempurna.

(3)      Dari berjalan ke berjalan.       
a.       Dari langkah biasa ke langkah tegap.        
1.       Aba-aba: “LANGKAH TEGAP = JALAN”.
2.       Pelaksanaan:
a)            Pada aba-aba peringatan tangan kiri memegang tiang bendera dengan siku-siku membentuk sudut ±  90º rapat pada badan, kemudian kedudukan tangan kanan dipindahkan memegang tiang bendera dari belakang, tangan tetap lurus ke bawah, punggung tangan menghadap ke samping kanan.
b)           Pada aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri ditambah satu langkah.
c)            Langkah pertama selebar 1 langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo)  dengan  cara  kaki  dihentakkan  terus menerus tetapi tidak dengan berlebihan, telapak kaki menghadap kedepan, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi.
d)           Tangan tidak melenggang.

b.       Dari langkah tegap ke langkah biasa.        
1.       Aba-aba: “LANGKAH BIASA = JALAN”.
2.       Pelaksanaan:
a)            Aba-aba peringatan tangan kanan memegang tiang bendera dari depan, punggung tangan menghadap ke depan, telunjuk tangan kanan lurus ke bawah merapat tiang bendera.
b)           Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri/kanan setelah ditambah satu langkah kemudian melaksanakan langkah biasa bersamaan dengan itu tangan kiri dilenggangkan.




0 Response to "BAB VII CARA PENGGUNAAN BENDERA PENJURU"

Posting Komentar