BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kesembilanbelas sd keduapuluh

BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kesembilanbelas sd keduapuluh
Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB

Bagian kedelapanbelas
Lipat Popor/Buka Popor

Pasal 40

(1)      Lipat popor.
a.       Aba-aba:''LIPAT POPOR= GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.      Pada aba-aba peringatan (“LIPAT POPOR”) tangan kiri memegang lade bagian atas.
2.     Tangan kanan memegang hulu popor bagian belakang, pangkal ibu jari tangan kanan menekan hulu popor ke bawah bersamaan dengan itu jari tengah tangan kanan menekan/menarik tombol pengunci popor kebelakang.
3.     Lipatan popor diputar ke kiri sehingga membentuk siku-siku.
4.     Telapak tangan kanan diluncurkan mendekati dasar popor dengan ibu jari menempel diatas popor, ke empat jari lainnya lurus dan rapat menenpel popor, punggung tangan menghadap ke kanan/ke luar.
5.     Pada aba-aba pelaksanaan popor dilipat ke arah badan senjata.
6.     Tangan kanan diluncurkan memegang hulu popor seperti posisi sikap sempurna.
7.     Tangan kiri diturunkan merapat disamping badan.

(2)     Buka  popor.
a.       Aba-aba:''BUKA POPOR= GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Pada aba-aba peringatan tangan kiri memegang lade bagian atas.
2.       Pangkal ibu jari tangan menekan hulu popor ke bawah, bersamaan dengan itu jari tengah tangan kanan mendorong tombol pengunci popor ke belakang.
3.       Lipatan popor diputar ke kanan sehingga membentuk siku-siku.
4.       Telapak tangan kanan diluncurkan mendekati dasar popor dengan ibu jari menempel diatas popor, jari lainnya rapat memegang popor bagian bawah, punggung tangan menghadap ke kanan.
5.       Pada aba-aba pelaksanaan’’GERAK’’ tangan kanan menarik popor belakang sehingga popor terbuka penuh.
6.       Tangan kanan memegang penuh hulu popor, ibu jari berada di dalam, jari-jari lainnya rapat menggenggam, punggung tangan menghadap ke depan.
                   7.       Tangan kiri diturunkan merapat disamping badan.


Bagian kesembilanbelas
Sandang Senjata

Pasal 41

(1)      Sandang  kanan senjata
          a.       Dari sikap sempurna senjata di samping kanan.
b.       Aba-aba:”SANDANG KANAN SENJATA= GERAK''.
          c.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat tegak lurus di depan badan dengan posisi magazen mengarah ke depan, tangan kiri memegang lade.
2.       Tangan kanan memegang tali sandang melalui sisi kiri senjata dengan  keempat jari rapat terbuka  ke arah depan.
3.       Tali sandang disandangkan  ke bahu bagian kanan dengan tangan kanan tetap memegang tali sandang bagian atas.
4.       Tangan kanan diluncurkan  ke bawah sehingga siku kanan membentuk sudut 90º.
5.       Tangan kiri  kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6.       Tegak senjata.
a)            Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b)           Pelaksanaan:
1)       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2)       Senjata diturunkan  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, tangan kanan melepas tali sandang selanjutnya memegang hulu popor, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3)       Tangan kanan dipindahkan  ke lade bagian atas dengan ditepuk.
4)       Senjata diturunkan  ke samping kanan badan tidak menyentuh tanah dengan jarak dua jari, tangan kiri mengantar senjata dengan  kelima jari rapat terbuka menempel di ujung laras.
5)       Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang.
6)       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(2)      Sandang  kiri senjata
a        Dari sikap sempurna senjata di samping kanan.
b        Aba-aba:”SANDANG KIRI SENJATA= GERAK''.
c        Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat tegak lurus di depan badan dengan posisi magazen mengarah ke depan.
2.       Tangan kanan memegang tali sandang melalui sisi kiri senjata dengan  keempat jari rapat terbuka  ke arah depan.
3.       Tali sandang disandangkan  ke bahu bagian kiri dengan tangan kiri tetap memegang tali sandang bagian atas.
4.       Tangan kiri diluncurkan  ke bawah sehingga siku kanan membentuk sudut 90º .
5.       Tangan kanan  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6.       Tegak senjata.
a)            Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b)           Pelaksanaan:
1)       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah .
2)       Senjata diturunkan  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, tangan kiri melepas tali sandang selanjutnya memegang hulu popor, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3)       Tangan kanan dipindahkan  ke lade bagian atas dengan ditepuk.
4.       Senjata diturunkan  ke samping kanan badan tidak menyentuh tanah dengan jarak dua jari, tangan kiri mengantar senjata dengan  kelima jari rapat terbuka menempel di ujung laras.
5.       Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang.
6.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.


7.       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya

Bagian keduapuluh
Punggung Senjata

Pasal 42

(1)      Dari sikap sempurna senjata di samping kanan dengan tali sandang  dikendorkan.
a.       Aba-aba:“PUNGGUNG SENJATA = GERAK''
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan tangan kanan megangkat senjata serong ke kiri atas setinggi bahu kiri melalui depan badan, senjata berada kurang lebih satu kepal di depan badan, tangan kiri memegang senjata pada titik perimbangan (lade bagian bawah).
                   2.       Tangan kanan dipindahkan memegang hulu popor.
3.       Tangan kanan memegang tali sandang dari bawah, telapak tangan menghdap ke atas.
4.       Tangan kanan mengalungkan tali sandang melalui atas kepala, sehingga genggaman tangan kanan berada pada pangkal leher bagian belakang, siku tangan kanan menuju serong ke kanan atas.
5.       Tangan kanan meletakan tali sandang pada pangkal leher bagian belakang.
6.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
7.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
8.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
9.       Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.
         
(2)      Dari depan senjata.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata tetap menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas sejajar dengan dagu, didorong  ke depan.
3.       Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
4.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang di pindahkan memegang hulu popor.
5.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
6.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.

7.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
8.       Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(3)      Dari sandang kanan senjata.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2.       Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong  ke kiri atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah  ke bawah. 
3.       Tangan kanan dipindahkan memegang lade, tangan kiri pindah  ke lade bagian atas dengan tali sandang berada di dalam.
4.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
5.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
8.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
9.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
10.     Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(4)      Dari sandang kiri senjata dengan tali sandang  keadaan dikendorkan.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah.
2.       Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong  ke kiri atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah  kebawa.  
3.       Tangan kanan dipindahkan memegang hulu popor.
4.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong sejajar dengan dagu.
5.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
8.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
9.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
10.     Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(5)      Dari pundak kiri senjata dengan tali sandang  keadaan dikendorkan.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang   kehulu popor
2.      Senjata diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade bagian bawah.
3.      Tangan kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap  ke atas sejajar dengan bahu, didorong  ke depan.
4.      Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5.      Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor.
6.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
7.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
8.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
9.       Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(6)      Dari pundak kanan senjata dengan tali sandang  keadaan               dikendorkan.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang   kehulu popor.
2.       Senjata diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade bagian bawah.
3.       Tangan kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap  ke atas sejajar dengan bahu, didorong  ke depan.
4.       Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor.
6.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
7.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
8.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
9.       Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(7)      Dari kalungkan senjata.
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade. 
2.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
3.       Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
4.       Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
5.       Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(8)      Dari tangan kiri senjata.(tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang lade .
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas,magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
4.       Tangan kanan dipindahkan  kehulu popor.
5.       Senjata disilangkan  ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan hingga tali sandang berada di bagian dalam.
6.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
9.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
10.     Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
11.     Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
12.     Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(9)      Dari tangan kanan senjata.(tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade .
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas,  magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Lengan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
4.       Lengan kanan dipindahkan  kehulu popor.
5.       Senjata disilangkan  ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga magazen mengarah ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan hingga tali sandang berada di bagian dalam.
6.       Lengan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Lengan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
9.       Lengan kanan pindah memegang lade bagian atas.
10.     Lengan kiri memegang tali sandang bagian atas.
11.     Lengan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
12.     Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(10)    Dari jinjing kanan senjata.(tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba : “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangankiri memegang lade.
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, jarak satu  kepal  dari badan, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Lengan kiri pindah  ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali sandang hingga berada di bagian dalam.
4.       Lengan kanan pindah memegang hulu popor.

5.       Senjata diputar  ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen mengarah  ke bawah.
6.       Lengan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Lengan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9.       Lengan kanan pindah memegang lade bagian atas.
10.     Lengan kiri memegang tali sandang bagian atas.
11.     Lengan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.
12.     Lengan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(11)    Dari jinjing kiri senjata.(tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kanan memegang lade.
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, jarak satu  kepal  dari badan, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Tangan kiri pindah  ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali sandang hingga berada di bagian dalam.
4.       Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
5.       Senjata diputar  ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen mengarah  ke bawah.
6.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9.       Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
10.     Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
11.     Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata  ke arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong  ke kanan bawah.


12.     Tangan kanan dan tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

0 Response to "BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kesembilanbelas sd keduapuluh"

Posting Komentar