Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB
Bagian kedelapanbelas
Lipat Popor/Buka Popor
Pasal 40
(1) Lipat
popor.
a. Aba-aba:''LIPAT POPOR= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Pada
aba-aba peringatan (“LIPAT
POPOR”) tangan kiri memegang lade bagian atas.
2. Tangan kanan memegang hulu
popor bagian belakang, pangkal ibu jari tangan kanan menekan hulu popor ke
bawah bersamaan dengan itu jari tengah tangan kanan menekan/menarik tombol
pengunci popor kebelakang.
3. Lipatan popor diputar ke kiri
sehingga membentuk siku-siku.
4. Telapak tangan kanan
diluncurkan mendekati dasar popor dengan ibu jari menempel diatas popor, ke
empat jari lainnya lurus dan rapat menenpel popor, punggung tangan menghadap ke
kanan/ke luar.
5. Pada aba-aba pelaksanaan popor dilipat ke arah badan senjata.
6. Tangan kanan diluncurkan
memegang hulu popor seperti posisi sikap sempurna.
7. Tangan kiri diturunkan merapat
disamping badan.
(2) Buka popor.
a. Aba-aba:''BUKA POPOR= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba peringatan tangan kiri memegang lade bagian
atas.
2. Pangkal
ibu jari tangan menekan hulu popor ke bawah, bersamaan dengan itu jari tengah
tangan kanan mendorong tombol pengunci popor ke belakang.
3. Lipatan
popor diputar ke kanan sehingga membentuk siku-siku.
4. Telapak
tangan kanan diluncurkan mendekati dasar popor dengan ibu jari menempel diatas
popor, jari lainnya rapat memegang popor bagian bawah, punggung tangan
menghadap ke kanan.
5. Pada aba-aba pelaksanaan’’GERAK’’ tangan kanan menarik popor belakang sehingga popor terbuka penuh.
6. Tangan kanan memegang penuh
hulu popor, ibu jari berada di dalam, jari-jari lainnya rapat menggenggam,
punggung tangan menghadap ke depan.
7. Tangan kiri diturunkan
merapat disamping badan.
Bagian kesembilanbelas
Sandang Senjata
Pasal 41
(1) Sandang
kanan senjata
a. Dari sikap sempurna senjata di samping kanan.
b. Aba-aba:”SANDANG KANAN SENJATA= GERAK''.
c. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat tegak lurus di depan badan dengan posisi
magazen mengarah ke depan, tangan kiri memegang lade.
2. Tangan
kanan memegang tali sandang melalui sisi kiri senjata dengan keempat jari rapat terbuka ke arah depan.
3. Tali
sandang disandangkan ke bahu bagian
kanan dengan tangan kanan tetap memegang tali sandang bagian atas.
4. Tangan
kanan diluncurkan ke bawah sehingga siku
kanan membentuk sudut 90º.
5. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk
sikap sempurna.
6. Tegak senjata.
a)
Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b)
Pelaksanaan:
1) Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2) Senjata
diturunkan ke depan badan dengan posisi
tegak lurus ke atas, tangan kanan
melepas tali sandang selanjutnya memegang hulu popor, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3) Tangan
kanan dipindahkan ke lade bagian atas
dengan ditepuk.
4) Senjata
diturunkan ke samping kanan badan tidak
menyentuh tanah dengan jarak dua jari, tangan kiri mengantar senjata
dengan kelima jari rapat terbuka
menempel di ujung laras.
5) Senjata
dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung
popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang.
6) Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(2) Sandang
kiri senjata
a Dari sikap sempurna senjata di samping kanan.
b Aba-aba:”SANDANG KIRI SENJATA= GERAK''.
c Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat tegak lurus di depan badan dengan posisi
magazen mengarah ke depan.
2. Tangan kanan
memegang tali sandang melalui sisi kiri senjata dengan keempat jari rapat terbuka ke arah depan.
3. Tali
sandang disandangkan ke bahu bagian kiri
dengan tangan kiri tetap memegang tali sandang bagian atas.
4. Tangan
kiri diluncurkan ke bawah sehingga siku
kanan membentuk sudut 90º .
5. Tangan
kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6. Tegak senjata.
a)
Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b)
Pelaksanaan:
1) Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah .
2) Senjata
diturunkan ke depan badan dengan posisi
tegak lurus ke atas, tangan kiri melepas
tali sandang selanjutnya memegang hulu popor, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3) Tangan
kanan dipindahkan ke lade bagian atas
dengan ditepuk.
4. Senjata
diturunkan ke samping kanan badan tidak
menyentuh tanah dengan jarak dua jari, tangan kiri mengantar senjata
dengan kelima jari rapat terbuka
menempel di ujung laras.
5. Senjata
dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung
popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang.
6. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas
sewajarnya
Bagian keduapuluh
Punggung Senjata
Pasal 42
(1) Dari sikap sempurna senjata
di samping kanan dengan tali sandang dikendorkan.
a. Aba-aba:“PUNGGUNG SENJATA = GERAK''
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan tangan kanan megangkat senjata serong ke kiri atas setinggi bahu kiri
melalui depan badan, senjata berada kurang lebih satu kepal di depan badan,
tangan kiri memegang senjata pada titik perimbangan (lade bagian bawah).
2. Tangan kanan dipindahkan
memegang hulu popor.
3. Tangan kanan memegang tali
sandang dari bawah, telapak tangan menghdap ke atas.
4. Tangan kanan mengalungkan
tali sandang melalui atas kepala, sehingga genggaman tangan kanan berada pada
pangkal leher bagian belakang, siku tangan kanan menuju serong ke kanan atas.
5. Tangan kanan meletakan tali
sandang pada pangkal leher bagian belakang.
6. Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
7. Tangan kiri memegang tali sandang bagian atas.
8. Tangan kiri menarik tali
sandang, tangan kanan memutar senjata ke
arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan
(punggung) dengan laras mengarah serong
ke kanan bawah.
9. Tangan kanan dan tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(2) Dari depan
senjata.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, senjata tetap menyilang di depan badan, dengan posisi
magazen mengarah ke bawah, tangan kiri
memegang lade bagian bawah.
2. Tangan
kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas sejajar dengan dagu, didorong ke depan.
3. Selanjutnya
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kepala dengan posisi tangan kanan memegang
tali di bagian belakang leher.
4. Tangan
kanan melepas pegangan tali sandang di pindahkan memegang hulu popor.
5. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
6. Tangan kiri memegang tali
sandang bagian atas.
7. Tangan kiri menarik tali
sandang, tangan kanan memutar senjata ke
arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan
(punggung) dengan laras mengarah serong
ke kanan bawah.
8. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(3) Dari sandang kanan senjata.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan mendorong tali sandang ke
depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan
kiri memegang lade bagian bawah.
2. Senjata dibawa menyilang di
depan dada dengan laras serong ke kiri
atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah ke bawah.
3. Tangan kanan dipindahkan
memegang lade, tangan kiri pindah ke
lade bagian atas dengan tali sandang berada di dalam.
4. Tangan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan
ke atas, didorong ke atas sehingga
sejajar dengan dagu.
5. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7. Tangan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
8. Tangan
kiri memegang tali sandang bagian atas.
9. Tangan
kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
10. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(4) Dari sandang kiri senjata dengan tali sandang
keadaan dikendorkan.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kiri mendorong tali sandang ke
depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan
kanan memegang lade bagian bawah.
2. Senjata dibawa menyilang di
depan dada dengan laras serong ke kiri
atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah kebawa.
3. Tangan kanan dipindahkan
memegang hulu popor.
4. Tangan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong sejajar dengan
dagu.
5. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
8. Tangan kiri memegang tali
sandang bagian atas.
9. Tangan kiri menarik tali
sandang, tangan kanan memutar senjata ke
arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan
(punggung) dengan laras mengarah serong
ke kanan bawah.
10. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(5) Dari pundak kiri senjata dengan
tali sandang keadaan dikendorkan.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan memegang kehulu popor
2. Senjata
diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade
bagian bawah.
3. Tangan kanan mengambil tali
sandang dengan posisi telapak tangan menghadap
ke atas sejajar dengan bahu, didorong
ke depan.
4. Selanjutnya tali sandang
dikalungkan antara bahu kiri dan bawah
ketiak kanan melalui atas kepala
dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5. Tangan kanan melepas pegangan
tali sandang dipindahkan memegang hulu
popor.
6. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
7. Tangan kiri memegang tali
sandang bagian atas.
8. Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
9. Tangan kanan dan tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(6) Dari pundak kanan senjata dengan tali sandang keadaan dikendorkan.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kiri memegang kehulu popor.
2. Senjata diturunkan menyilang
di depan badan, dengan posisi magazen mengarah
ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade bagian bawah.
3. Tangan kanan mengambil tali
sandang dengan posisi telapak tangan menghadap
ke atas sejajar dengan bahu, didorong
ke depan.
4. Selanjutnya tali sandang
dikalungkan antara bahu kiri dan bawah
ketiak kanan melalui atas kepala
dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor.
6. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
7. Tangan kiri memegang tali
sandang bagian atas.
8. Tangan kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
9. Tangan kanan dan tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(7) Dari kalungkan senjata.
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade.
2. Tangan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
3. Tangan
kiri memegang tali sandang bagian atas.
4. Tangan
kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
5. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(8) Dari tangan kiri senjata.(tali sandang dalam keadaan
kendor).
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan memegang lade .
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas,magazen mengarah ke depan dan ujung
laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Tangan kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
4. Tangan kanan
dipindahkan kehulu popor.
5. Senjata disilangkan ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga
magazen mengarah ke bawah, tangan kiri
mengubah pegangan hingga tali sandang berada di bagian dalam.
6. Tangan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan
ke atas, didorong ke atas
sehingga sejajar dengan dagu.
7. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
9. Tangan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
10. Tangan
kiri memegang tali sandang bagian atas.
11. Tangan
kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong ke kanan bawah.
12. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(9) Dari tangan kanan senjata.(tali sandang dalam keadaan kendor).
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA
= GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kiri memegang lade .
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas,
magazen mengarah ke depan dan ujung
laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Lengan kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
4. Lengan kanan dipindahkan kehulu popor.
5. Senjata disilangkan ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga
magazen mengarah ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan hingga tali sandang
berada di bagian dalam.
6. Lengan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong ke atas sehingga
sejajar dengan dagu.
7. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Lengan
kanan melepas pegangan tali sandang
dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
9. Lengan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
10. Lengan
kiri memegang tali sandang bagian atas.
11. Lengan
kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
12. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(10) Dari jinjing kanan senjata.(tali sandang dalam keadaan
kendor).
a. Aba-aba : “PUNGGUNG
SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba
pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangankiri
memegang lade.
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas, jarak satu kepal
dari badan, magazen mengarah ke
depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Lengan kiri pindah ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali
sandang hingga berada di bagian dalam.
4. Lengan kanan pindah memegang
hulu popor.
5. Senjata diputar ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen
mengarah ke bawah.
6. Lengan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan
ke atas, didorong ke atas
sehingga sejajar dengan dagu.
7. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Lengan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9. Lengan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
10. Lengan
kiri memegang tali sandang bagian atas.
11. Lengan
kiri menarik tali sandang, tangan kanan memutar senjata ke arah belakang badan sehingga posisi
senjata menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah
serong ke kanan bawah.
12. Lengan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(11) Dari jinjing kiri senjata.(tali sandang dalam keadaan
kendor).
a. Aba-aba: “PUNGGUNG SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kanan memegang
lade.
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas, jarak satu kepal
dari badan, magazen mengarah ke
depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Tangan kiri pindah ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali
sandang hingga berada di bagian dalam.
4. Tangan kanan pindah memegang
hulu popor.
5. Senjata diputar ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen
mengarah ke bawah.
6. Tangan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan
ke atas, didorong ke atas
sehingga sejajar dengan dagu.
7. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
10. Tangan kiri memegang tali
sandang bagian atas.
11. Tangan kiri menarik tali
sandang, tangan kanan memutar senjata ke
arah belakang badan sehingga posisi senjata menyilang di belakang badan
(punggung) dengan laras mengarah serong
ke kanan bawah.
12. Tangan
kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
0 Response to "BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kesembilanbelas sd keduapuluh"
Posting Komentar