Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB
Bagian kesembilan
Periksa Kerapihan
Pasal 31
(1) Senjata
disamping badan.
a. Periksa kerapihan biasa.
1. Dari sikap
Istirahat bersenjata.
2. Aba-aba:“PERIKSA KERAPIHAN = MULAI”.
3. Pelaksanaan:
a)
Setelah aba-aba peringatan mengambil sikap
sempurna.
b)
Pada saat
aba-aba pelaksanaan pasukan dengan serentak membungkukkan badan 90º, kedudukan senjata tetap tegak dan dikepit antara
lengan atas dengan badan.
c)
Tangan kiri tergantung mengarah ke kakikiri.
d)
Tangan kiri merapihkan bagian bawah kaki/celana secara berurutan mulai dari kaki kiri, kaki kanan (bagian tali
sepatu).
e)
Merapihkan saku celana bagian samping kaki kiri dan
kaki kanan.
f)
Menarik ujung baju bagian bawah depan dan
menegakkan badan.
g)
Menarik ujung baju bagian bawah belakang.
h)
Merapihkan
lidah/tutup saku dada bagian kiri dan kanan.
i)
Merapikan
kerah baju bagian kiri dan kanan.
j)
Membetulkan tutup
kepala (topi/baret).
k)
Selanjutnya tangan
kembali ke sikap sempurna.
l)
Setelah ada aba-aba “SELESAI”, secara serentak
kembali ke sikap istirahat.
b. Periksakerapihan
parade
1. Dari sikap
Istirahat bersenjata .
2. Aba-aba:“PERIKSA KERAPIHAN = MULAI”.
3. Pelaksanaan:
a)
Setelah aba-aba peringatan mengambil sikap
sempurna.
b)
Pada saat
aba-aba pelaksanaan pasukan dengan serentak membungkukkan badan 90º, kedudukan senjata tetap tegak dan dikepit
antara lengan atas dengan badan.
c) Tangan kiri tergantung
mengarah ke kaki kiri.
d)
Tangan kiri merapihkan bagian bawah kaki/celana secara berurutan mulai dari kaki kiri, kaki kanan (bagian tali
sepatu).
e)
Tangan kiri tergantung terarah kekaki kiri kelima
jari rapat dibuka.
f)
Melaksanakan gerakan dengan menepuk dan diluncurkan
ke bawah, mulai dari celana/kaki kiri di
atas sepatu dan celana/kaki kanan.
g)
Saku celana bagian samping kiri dan kanan.
h)
Menarik ujung baju bagian bawah depan dan
menegakkan badan.
i)
Menarik ujung baju bagian bawah belakang.
j)
Menepuk lidah/tutup saku dada bagian kiri dan
kanan.
k)
Menepuk
kerah baju bagian kiri dan kanan.
l)
Membetulkan tutup
kepala (topi/baret).
m)
Selanjutnya tangan
kembali ke sikap sempurna.
n)
Setelah ada aba-aba “SELESAI”, secara serentak kembali
ke sikap istirahat.
(2) Senjata
dikalungkan
a. Periksa
kerapihan biasa
1. Dari sikap
Istirahat bersenjata .
2. Aba-aba:“PERIKSA KERAPIHAN = MULAI”.
3. Pelaksanaan:
a)
Setelah aba-aba peringatan mengambil sikap
sempurna, tangan kiri memegang lade, tangan kanan turun lurus ke samping badan.
b)
Setelah aba-aba pelaksanaan badan dibungkukkan 90º.
c)
Tangan kiri tergantung mengarah ke kaki kiri.
d)
Melaksanakan gerakan dengan menepuk dan diluncurkan
ke bawah, mulai dari celana/kaki kiri di
atas sepatu dan celana/kaki kanan.
e)
Saku celana bagian samping kiri dan kanan.
f)
Menarik ujung baju bagian bawah depan dan
menegakkan badan.
g)
Menarik ujung baju bagian bawah belakang.
h)
Menepuk lidah/tutup saku dada bagian kiri dan
kanan.
i)
Menepuk
kerah baju bagian kiri dan kanan.
j)
Membetulkan tutup
kepala (topi/baret).
k)
Selanjutnya tangan
kanan memgang hulu popor, tangan kiri kembali ke sikap sempurna.
l)
Setelah ada aba-aba “SELESAI”, secara serentak
kembali ke sikap istirahat.
b. Periksa
kerapihan parade.
1. Dari sikap
Istirahat bersenjata .di kalungkan.
2. Aba-aba:“PERIKSA KERAPIHAN = MULAI”.
3. Pelaksanaan:
a)
Pada aba-aba peringatan mengambil sikap sempurna,
tangan kiri memegang lade, tangan kanan turun lurus ke samping badan.
b)
Setelah aba-aba pelaksanaan badan dibungkukkan 90º.
c)
Tangan kanan tergantung mengarah ke kaki kiri.
d)
Tangan kanan merapihkan bagian bawah kaki/celana
secara berurutan mulai dari kaki kiri,
kaki kanan (bagian tali sepatu).
e)
Merapihkan saku celana bagian samping kaki kiri dan
kaki kanan.
f)
Menarik ujung baju bagian bawah depan dan
menegakkan badan.
g)
Menarik ujung baju bagian bawah belakang.
h)
Merapihkan
lidah/tutup saku dada bagian kiri dan kanan.
i)
Merapikan
kerah baju bagian kiri dan kanan.
j)
Membetulkan tutup
kepala (topi/baret).
k)
Selanjutnya tangan
kanan memegang hulu popor, tangan kiri kembali
ke sikap sempurna.
l)
Setelah ada aba-aba “SELESAI”, secara serentak
kembali ke sikap istirahat.
Bagian kesepuluh
Tangan Kiri Senjata
Pasal 32
(1)
Tangan kiri
senjata dari sikap sempurna senjata di samping kanan.
a.
Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''.
b.
Pelaksanaan:
1.
Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat tegak lurus ke depan badan posisi magazen mengarah ke depan, tangan kiri menyambut memegang lade, ujung laras sejajar
dengan pandangan mata.
2.
Tangan kiri diturunkan memegang penuh pistol grif.
3.
Senjata dipindahkan ke samping
kiri, dengan posisi serong membentuk sudut
30º, pejera digepitkan ke ketiak.
4.
Senjata dirapatkan ke badan
digepit dengan tangan kiri.
5.
Tangan kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6.
Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(2)
Tangan kiri senjata dari depan senjata.
a.
Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''.
b.
Pelaksanaan:
1.
Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata ditegak luruskan ke depan badan, posisi magazen mengarah ke depan, tangan kiri menyambut memegang lade, ujung laras sejajar
dengan pandangan mata.
2.
Tangan kiri diturunkan memegang penuh pistol grif.
3.
Senjata dipindahkan ke samping
kiri, dengan posisi serong membentuk sudut
30º, pejera digepitkan ke ketiak.
4.
Senjata dirapatkan ke badan
digepit dengan tangan kiri.
5.
Tangan kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6.
Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(3) Tangan kiri senjata dari tangan kanan senjata.
a. Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang
lade .
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas,
magazen mengarah ke depan dan
ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Tangan kanan dipindahkan
memegang lade bagian atas.
4. Tangan kiri diturunkan
memegang penuh pistol grif.
5. Senjata
dipindahkan ke samping kiri, dengan
posisi serong membentuk sudut 30º,
pejera dikepitkan di ketiak kiri.
6. Senjata
dirapatkan ke badan dikepit dengan
tangan kiri.
7. Tangan
kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
8. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(4) Tangan
kiri senjata dari pundak kiri senjata.
a. Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang
hulu popor,senjata diturunkan tegak lurus di depan badan posisi magazen mengarah ke depan, tangan kiri menyambut memegang lade, ujung laras lurus
dengan pandangan mata.
2. Tangan
kanan dipindahkan ke lade bagian atas
dengan menepuk dantangan kiri diturunkan memegang penuh pistol grif.
3. Senjata dipindahkan ke samping kiri, dengan posisi serong
membentuk sudut 30º, pejera dikepitkan
di ketiak
4. Senjata dirapatkan
ke badan dikepit dengan tangan kiri.
5. Tangan kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus
mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(5) Tangan
kirir senjata dari pundak kanan senjata.
a. Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kiri memegang hulu popor,senjata diturunkan tegak lurus di depan badan posisi magazen mengarah ke depan, tangan kanan menyambut memegang lade, ujung laras lurus
dengan pandangan mata.
2. Tangan kanan dipindahkan ke lade bagian atas dengan menepuk kemudian tangan kiri
diturunkan memegang penuh pistol grif.
3. Senjata
dipindahkan ke samping kiri, dengan
posisi serong membentuk sudut 30º,
pejera dikepitkan di ketiak,senjata dirapatkan ke badan dikepit dengan tangan kiri.
4. Tangan
kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
5. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(6) Tangan
kiri senjata dari sandang kiri senjata.
a. Aba-aba:''TANGAN KIRI SENJATA = GERAK''
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah .
2. Senjata
dibawa tegak lurus ke depan badan,
tangan kiri menyambut memegang lade bagian tengah dengan jarak satu kepal
dari badan, posisi magazen menghadap
ke depan dan ujung laras sejajar
dengan pandangan mata.
3. Tangan
kiri diturunkan memegang penuh pistol grif.
4. Senjata
dipindahkan ke samping kiri, dengan
posisi serong membentuk sudut 30º,
pejera dikepitkan di ketiak.
5. Senjata
dirapatkan ke badan dikepit dengan
tangan kiri.
6. Tangan
kanan kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
Bagian
kesebelas
Depan Senjata
Pasal 33
(1) Dari sikap sempurnasenjata di samping kanan
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Dari posisi sikap sempurna
senjata di samping kanan.
2. Setelah aba-aba pelaksanaan,
senjata diangkat menyilang di depan badan dengan kemiringan 45º tangan kiri menyambut memegang
lade, tangan kanan rapat pada lade posisi magazen mengarah ke bawah.
3. Tangan
kanan turun memegang hulu popor.
4. Senjata
diputar 90º hingga magazen mengarah ke
depan.
5. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan
mata lurus mendatar ke depan, bernapas
sewajarnya.
(2) Dari sikap pundak kiri senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan memegang hulu popor.
2. Senjata
diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah,
tangan kiri menyambut memegang lade
3. Selanjutnya
senjata diputar 90º hingga magazen mengarah
ke depan.
4. Kedua
siku tangan menempel rapat di badan.
5. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan
mata lurus mendatar ke depan, bernapas
sewajarnya.
(3) Dari sikap pundak kanan senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade.
2. Senjata
di bawah menyilang diagonal di depan badan, laras mengarah serong ke kiri atas, dengan posisi magazen
mengarah ke bawah.
3. Tangan
kanan pindah memegang hulu popor.
4. Senjata
diputar 90º hingga magazen mengarah ke depan.
5. Kedua
siku merapat di badan.
6. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(4) Dari sikap sandang kiri senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong talisandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah.
2. Senjata
dibawa ke depan badan dengan posisi
menyilang diagonal laras serong kiri atas, tangan kiri melepas tali sandang
selanjutnya memegang lade bagian atas magazen mengarah ke bawah.
3. Tangan
kanan dipindahkan memegang hulu popor.
4. Selanjutnya
senjata diputar 90º hingga magazen mengarah
ke depan.
5. Kedua
siku tangan menempel rapat di badan
6. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(5) Dari sikap
sandang kanan senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan mendorong tali sandang ke
depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan
kiri memegang lade bagian bawah
2. Senjata dibawa
ke depan badan dengan posisi menyilang diagonal laras serong kiri atas,
tangan kanan melepas tali sandang selanjutnya memegang hulu popor bagian atas
magazen mengarah ke bawah.
4. Tangan
kanan dipindahkan memegang hulu popor.
5. Selanjutnya
senjata diputar 90º hingga magazen mengarah
ke depan.
6. Kedua
siku tangan menempel rapat di badan
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(6) Dari
tangan kiri senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang
lade.
2. Senjata
dibawa ke depan badan dengan posisi
tegak lurus ke atas, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3. Tangan
kiri dipindahkan memegang lade bagian tengah.
4. Tangan
kanan turun memegang hulu popor.
5. Senjata
dimiringkan ke kiri hingga 45º, laras
serong ke kiri atas.
6. Kedua siku
tangan menempel rapat di badan.
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(7) Dari tangan kanan
senjata.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang lade.
2. Senjata
diangkat menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah, tangan kiri menyambut memegang
lade.
3. Tangan
kanan turun memegang hulu popor.
4. Selanjutnya
senjata diputar, dengan magazen mengarah
ke depan.
5. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(8) Dariposisi senjata
dikalungkan.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang
lade.
2. Senjata diangkat hingga pegangan tangan kiri sejajar dengan pundak.
3. Tangan kanan diturunkan melewati antara badan dan senjata dengan telapak tangan
terlebih dahulu.
4. Tangan kanan diputar ke kanan dan
memegang hulu popor.
5. Senjata diputar ke kanan dengan
poros pegangan tangan kanan, untuk melepaskan tali sandang dari kalungan di leher, senjata kembali
ke depan badan dengan magazen ke arah
bawah.
6. Senjata diputar 90º hingga magazen mengarah ke depan.
7. Kedua siku tangan menempel rapat di badan.
8. Perut ditarik, dagu ditarik
dan pandangan mata lurus mendatar ke
depan, bernapas sewajarnya.
(9) Dari posisi senjata di punggung.
a. Dari punggung senjata.
b Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
c. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang tali sandang bagian atas (di pinggang
bagian kanan), tangan kanan memegang lade.
2. Senjata di tarik menyilang
ke depan badan.
3. Tangan
kiri dipindah memegang lade bagian bawah.
4. Tangan
kanan dipindah ke hulu popor.
5. Senjata
diangkat hingga pegangan tangan kiri sejajar dengan pundak.
6. Tangan
kanan diturunkan melewati antara badan
dan senjata dengan telapak tangan terlebih dahulu.
7. Tangan
kanan diputar ke kanan dan memegang hulu
popor.
8. Senjata
diputar ke kanan dengan poros pegangan
tangan kanan, untuk melepaskan tali sandang
dari kalungaan di leher, senjata
kembali ke depan badan dengan
magazen ke arah bawah.
9. Senjata
diputar 90º hingga magazen mengarah ke
depan.
10. Kedua
siku tangan menempel rapat di badan.
11. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(10) Dari posisi
senjata dijinjing sebelah kiri.
a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kanan memegang lade.
2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas, jarak satu kepal dari badan, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3. Tangan kanan dipindahkan
memegang hulu popor.
4. Tangan kiri pindah ke lade.
5. Senjata diputar 45º ke kiri hingga menyilang di depan badan,
dengan posisi magazen mengarah ke depan.
6. Kedua siku tangan menempel
rapat di badan.
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(11) Dari posisi
senjata dijinjing sebelah kanan.
a. Dari
jinjing kanan senjata.
b. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''.
c. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan
kiri memegang lade.
2. Senjata
dibawa ke depan badan dengan posisi
tegak lurus ke atas, jarak satu kepal
dari badan, magazen mengarah ke
depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Tangan
kanan dipindahkan memegang hulu popor.
4. Senjata
diputar 45º ke kiri hingga menyilang di
depan badan, dengan posisi magazen mengarah
ke depan.
5. Kedua
siku tangan menempel rapat di badan.
6. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
0 Response to "BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian sembilan sd sebelas"
Posting Komentar