Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB
Bagian kelimabelas
Periksa Senjata
Pasal 37
(1) Senjata M16 A1.
a. Dari sikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman.
b. Aba-aba:‘’PERIKSA SENJATA = GERAK”.
c. Pelaksanaan:
1. Sebelum memberikan aba-aba periksa senjata terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang
tertua dalam barisan memberi aba-aba
kosongkan senjata.
2. Setelah
aba-aba ‘’PERIKSA SENJATA = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah
magazen menghadap ke bawah,
tangan kiri memegang lade.
3. Tangan
kanan memegang hulu popor.
4. Tangan
kiri dipindahkan ke rumah magazen, ibu jari menekan pal penahan pelocok bagian
bawah.
5. Tangan
kanan dipindahkan ke tangkai penegang
dengan ibu jari dan jari telunjuk memegang tangkai penegang.
6. Tangan
kanan menarik tangkai penegang ke
belakang.
7. Lekukan
ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke
popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai
penegang ke depan.
8. Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman pada
“Safe”.
9. Tangan
kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
10. Komandan
Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang
diperiksa mengucapkan "Senjata siap diperiksa", kemudian senjata di dorong ke depan diberikan kepada komandan.
11. Setelah senjata
diperiksa komandan, senjata diterima
kembali dengan kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
12. Setelah komandan berdiri di depan
orang ke tiga sebelah kiri/kanannya.
13. Tangan
kanan memegang alat jinjing dari atas dengan
keempat jari rapat lurus, ibu jari menekan pal penahan penegang bagian
atas.
14. Tangan
kanan memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
15. Ibu jari membuka kunci
pengaman pada”semi”.
16. Kepala
dipalingkan ke kiri melihat ujung laras,
dilanjutkan menarik picu.
17. Kepala kembali
ke depan.
18. Ibu jari kembali mengunci kunci pengaman.
19. Tangan kanan
dipindahkan ke bagian atas rumah magazen
menutup pelindung debu.
20. Tangan kanan pindah
memegang hulu popor.
21. Tangan kanan pindah
memegang lade bagian atas.
22. Senjata
diturunkan ke samping badan dengan
posisi tegak lurus kelima jari tangan
kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
23. Senjata dihentakkan
dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar
dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah
ke belakang.
24. Tangan kiri kembali
ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(2) Senjata SS1/FNC.
a. Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman.
b. Aba-aba: ‘’PERIKSA SENJATA = GERAK”.
c Pelaksanaan:
1. Sebelum memberikan aba-aba periksa senjata terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang
tertua dalam barisan memberi aba-aba kosongkan senjata.
2. Setelah aba-aba ‘’PERIKSA SENJATA = GERAK”, senjata
diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3. Tangan kanan memegang hulu
popor.
4. Tangan kanan memegang penuh
tangkai penegang.
5. Tangan kanan menarik tangkai
penegang ke belakang hingga terkait.
6. Ibu jari tangan kanan
menekan pal pengaman pada “Safe”.
7. Tangan kanan kembali memegang hulu popor.
8. Tangan kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
9. Komandan Pasukan/barisan
pada saat memeriksa di depan Personel, maka Personel yang diperiksa mengucapkan
"Senjata siap diperiksa",kemudian senjata di dorong ke depandiberikan kepada komandan.
10. Setelah senjata diperiksa komandan ,senjata
diterima kembali dengan kedua tangan dan
membentuk sikap depan senjata.
11. Setelah komandan berdiri
didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya.
12. Tangan kanan memegang tangkai
penegang untuk melepas dari kaitan
diantar ke depan.
13. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk
membuka kunci pengaman pada”semi”.
14. Tangan kanan pindah memegang
pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
15. Kepala dipalingkan ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik
picu.
16. Kepala kembali
ke depan.
17. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk
mengunci kunci pengamanpada “Safe”.
18. Tangan kanan kembali memegang hulu popor.
19. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
20. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak
lurus kelima jari tangan kiri rapat
menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
21. Senjata dihentakkan dengan
tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan
ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke
belakang, kelima jari tangan kiri rapat
terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata.
22. Tangan kiri kembali
ke samping badan membentuk sikap sempurna.
Bagian keenambelas
Periksa Laras
Pasal 38
(1) Senjata M16 A1.
a Dari sikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman.
b. Aba-aba:‘’PERIKSA LARAS = GERAK”.
c. Pelaksanaan:
1. Sebelum memberikan aba-aba periksa senjata terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang
tertua dalam barisan memberi aba-aba
kosongkan senjata.
2. Setelah
aba-aba ‘’PERIKSA LARAS = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen
menghadap ke bawah, tangan kiri memegang
lade.
3. Tangan
kanan memegang hulu popor.
4. Tangan
kiri dipindahkan ke rumah magazen, ibu
jari menekan pal penahan pelocok bagian bawah.
5. Tangan
kanan dipindahkan ke tangkai penegang
dengan ibu jari dan jari telunjuk memegang tangkai penegang.
6. Tangan
kanan menarik tangkai penegang ke
belakang.
7. Lekukan
ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke popor bagian atas menempel pada
tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang ke depan.
8. Ibu jari tangan kanan
menekan pal pengaman pada “Safe”.
9. Tangan
kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
10. Komandan
Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang
diperiksa mengucapkan "Laras senjata siap diperiksa", kemudian kaki
kiri dilangkahkan ke depan bersamaan
tangan kiri lurus mendorong laras ke
depan.
11. Setelah
laras diperiksa komandan, senjata diterima
kembali dengan kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
12. Setelah komandan berdiri
didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya tangan kanan
memegang alat jinjing dari atas
dengan keempat jari rapat lurus, ibu
jari menekan pal penahan penegang bagian atas.
13. Tangan
kanan memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
14. Ibu jari
membuka kunci pengaman
pada”semi”.
15. Kepala
dipalingkan ke kiri melihat ujung laras,
dilanjutkan menarik picu.
16. Kepala kembali
ke depan.
17. Ibu
jari kembali mengunci kunci pengaman.
18. Tangan
kanan dipindahkan ke bagian atas rumah
magazen menutup pelindung debu.
19. Tangan
kanan pindah memegang hulu popor.
20. Tangan
kanan pindah memegang lade bagian atas.
21. Senjata
diturunkan ke samping badan dengan
posisi tegak lurus kelima jari tangan
kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
22. Senjata
dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung
popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang.
23. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(2) Senjata SS1/FNC.
a Dari sikap sempurna, senjata di samping
kanan badan dalam kadaan aman.
b. Aba-aba: ‘’PERIKSA LARAS = GERAK”.
c Pelaksanaan:
1. Sebelum memberikan aba-aba periksa senjata terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa
senjata/yang tertua dalam barisan
memberi aba-aba kosongkan senjata.
2. Setelah aba-aba ‘’PERIKSA LARAS = GERAK”, senjata
diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3. Tangan kanan memegang hulu
popor.
4. Tangan kanan memegang penuh
tangkai penegang.
5. Tangan kanan menarik tangkai
penegang ke belakang hingga terkait.
6. Ibu jari tangan kanan
menekan pal pengaman pada “Safe”.
7. Tangan kanan kembali memegang hulu popor.
8. Tangan kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
9. Komandan Pasukan/barisan
pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa mengucapkan
"Laras senjata siap diperiksa",
kemudian kaki kiri dilangkahkan ke
depan bersamaan tangan kiri lurus mendorong laras ke depan.
10. Setelah laras diperiksa
komandan, kaki kiri dilangkahkan ke
depan untuk menerima senjata senjata
kembali dengan kedua tangan dan
membentuk sikap depan senjata.
11. Setelah komandan berdiri
didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya, tangan kanan memegang tangkai penegang untuk
melepas dari kaitan diantar ke depan.
12. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk
membuka kunci pengaman pada”semi”.
13. Tangan kanan pindah memegang
pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
14. Kepala dipalingkan ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan
menarik picu.
15. Kepala kembali
ke depan.
16. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk
mengunci kunci pengamanpada “Safe”.
17. Tangan kanan kembali memegang hulu popor.
18. Tangan kanan pindah memegang
lade bagian atas.
19. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak
lurus kelima jari tangan kiri rapat
menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
20. Senjata
dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor
sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang,
kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar
senjata.
21. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
Bagian ketujuhbelas
Kalungkan Senjata
Pasal 39
(1) Dari sikap sempurna senjata samping kanan.
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''
b Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaantangan kanan megangkat
senjata serong ke kiri atas setinggi bahu kiri melalui depan badan, senjata
berada kurang lebih satu kepal di depan badan, tangan kiri memegang senjata
pada titik perimbangan (lade bagian bawah).
2. Tangan kanan dipindahkan
memegang hulu popor.
3 Tangan kanan memegang tali
sandang dari bawah, telapak tangan menghdap ke atas.
4. Tangan kanan mengalungkan
tali sandang melalui atas kepala, sehingga genggaman tangan kanan berada pada
pangkal leher bagian belakang, siku tangan kanan menuju serong ke kanan atas.
5. Tangan
kanan meletakan tali sandang pada pangkal leher bagian belakang.
6. Tangan kanan memegang hulu
popor.
7. Lengan kiri diturunkan
merapat disamping badan.
8. Tegak
senjata.
a) Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b) Pelaksanaan:
1) Setelah aba-aba
pelaksanaan, tangan kiri memegang lade.
2) Senjata diangkat, hingga pegangan tangan kiri
sejajar dengan pundak
3) Tangan kanan diturunkan melewati antara badan dan senjata dengan telapak
tangan terlebih dahulu.
4) Tangan kanan diputar ke kanan dan memegang hulu
popor.
5) Senjata diputar
ke kanan dengan poros pegangan tangan kanan, untuk melepaskan tali
sandang dari kalungan di leher,
senjata kembali ke depan badan dengan magazen ke arah bawah.
6) Tangan kanan memegang lade.
7) Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak
lurus kelima jari tangan kiri rapat
menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
8) Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara,popor
diletakkan di tanah, ujung popor sejajar
dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah
ke belakang, kelima jari tangan
kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata.
9) Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
(2) Dari sikap depan senjata.
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
senjata tetap menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2. Tangan kanan turun mengambil
tali sandang dengan posisi telapak tangan
ke atas sejajar dengan dagu, didorong
ke depan.
3. Selanjutnya tali sandang
dikalungkan antara bahu kiridan bawah
ketiak kanan melalui atas kepala
dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
4. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor.
5. Selanjutnya senjata diputar,
dengan magazen mengarah ke depan.
6. Perut dan dagu ditarik serta pandangan mata lurus mendatar ke
depan, bernapas sewajarnya.
(3) Dari sikap pundak kiri senjata (tali sandang sudah dikendorkan).
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1) Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan memegang kehulu popor.
2) Senjata
diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade
bagian bawah.
3) Tangan
kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas sejajar dengan bahu, didorong ke depan.
4) Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kepala dengan posisi tangan kanan memegang
tali di bagian belakang leher.
5) Tangan
kanan melepas pegangan tali sandang
dipindahkan memegang hulu popor.
6) Kedua
siku tangan rapat di badan.
7) Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(4) Dari sikap pundak kanan senjata(tali sandang sudah dikendorkan).
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade bagian bawah, tangan kanan
memegang kehulu popor.
2. Senjata
diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah.
3. Tangan
kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas sejajar dengan bahu, didorong ke depan.
4. Selanjutnya
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kepala dengan posisi tangan kanan memegang
tali di bagian belakang leher.
5. Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipindahkan memegang hulu popor.
6. Kedua siku
tangan rapat di badan.
7. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(5) Dari sikap sandang kiri senjata.
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah.
2. Senjata
dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong ke kiri atas, tangan kiri memegang lade,
magazen mengarah kebawa.
3. Tangan kanan dipindahkan memegang hulu popor.
4. Tangan kanan
turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong sejajar dengan dagu.
5. Senjata
diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6. Tangan kanan
melepas pegangan tali sandang
dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna,
siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
8. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(6) Dari sikap sandang kanan senjata.
. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA= GERAK”.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk
sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2. Senjata
dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong ke kiri atas, tangan kiri memegang lade,
magazen mengarah ke bawah.
3. Tangan kanan
dipindahkan memegang lade, tangan kiri pindah
ke lade bagian atas dengan tali sandang berada di dalam.
4. Tangan kanan
turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
5. Senjata diangkat bersamaan
tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6. Tangan kanan melepas
pegangan tali sandang dipindahkan
memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna,
siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
8. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(7) Dari sikap tangan kiri senjata.(tali sandang dalam keadaan kendor).
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan,
tangan kanan memegang lade .
2. Senjata dibawa
ke depan badan dengan posisi tegak lurus
ke atas, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3. Tangan kiri dipindahkan ke lade bagian bawah.
4. Tangan kanan dipindahkan kehulu popor.
5. Senjata disilangkan
ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga magazen mengarah ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan
hingga tali sandang berada di bagian dalam.
6. Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan
posisi telapak tangan ke atas,
didorong ke atas sehingga sejajar dengan
dagu.
7. Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan
antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan
melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang
leher.
8. Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipindahkan memegang hulu popor dengan siku
kanan sejajar dengan badan.
9. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna,
siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
10. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(8) Dari sikap Jinjing kanan senjata.(tali
sandang dalam keadaan kendor).
. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”
b. Pelaksanaan:
1. Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata
dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kiri memegang lade.
2. Senjata dibawa
ke depan badan dengan posisi tegak lurus
ke atas, jarak satu kepal dari badan, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan
pandangan mata.
3. Tangan kiri pindah
ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali sandang hingga berada di
bagian dalam.
4. Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
5. Senjata diputar
ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen mengarah ke bawah.
6. Tangan
kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7. Senjata
diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Tangan
kanan melepas pegangan tali sandang
dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan
badan.
9. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
10. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(9) Dari sikap Jinjing kiri senjata (tali sandang dalam keadaan
kendor).
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan
kanan memegang lade.
2. Senjata
dibawa ke depan badan dengan posisi
tegak lurus ke atas, jarak satu kepal
dari badan, magazen mengarah ke
depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3. Tangan
kiri pindah ke lade bagian bawah dan
mengubah posisi tali sandang hingga berada di bagian dalam.
4. Tangan kanan pindah memegang
hulu popor.
5. Senjata
diputar ke kiri 45º bersamaan diputar
hingga magazen mengarah ke bawah.
6. Tangan
kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas, didorong ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7. Senjata
diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan
posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8. Tangan
kanan melepas pegangan tali sandang
dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan
badan.
9. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
10. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
(10) Dari sikap punggung senjata.
a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”.
b. Pelaksanaan:
1. Setelah
aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang tali sandang bagian atas (di punggung
bagian kanan), tangan kanan memegang lade.
2. Senjata
ditarik menyilang ke depan badan.
3. Tangan
kiri dipindah memegang lade bagian bawah.
4. Tangan
kanan dipindah ke hulu popor, siku
tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
5. Tangan
kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6. Perut
ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.
The best casino bonus codes, promotions, and promos for
BalasHapusAt the 동두천 출장마사지 moment, the casino gives players incentives for a range of different gambling bonuses, ranging from 상주 출장안마 a no 태백 출장마사지 deposit bonus, a free 남양주 출장샵 spins bonus, 춘천 출장마사지 and a