BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kelimabelas sd ketujuhbelas

BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kelimabelas sd ketujuhbelas
Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : PBB

Bagian kelimabelas
Periksa Senjata

Pasal 37

(1)      Senjata M16 A1.
a.       Dari sikap sempurna, senjata di samping kanan badan  dalam kadaan aman.
b.       Aba-aba:‘’PERIKSA SENJATA  = GERAK”.
c.       Pelaksanaan:
1.       Sebelum  memberikan aba-aba  periksa senjata  terlebih dahulu  oleh komandan yang memeriksa senjata/yang tertua dalam barisan  memberi aba-aba kosongkan senjata.
2.       Setelah aba-aba ‘’PERIKSA SENJATA = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah

magazen menghadap  ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3.       Tangan kanan memegang hulu popor.
4.       Tangan kiri dipindahkan ke rumah magazen, ibu jari menekan pal penahan pelocok bagian bawah.
5.       Tangan kanan dipindahkan  ke tangkai penegang dengan ibu jari dan jari telunjuk memegang tangkai penegang.
6.       Tangan kanan menarik tangkai penegang  ke belakang.
7.       Lekukan ibu jari dan jari telunjuk diletakkan  ke popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang  ke depan.
8.       Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman pada “Safe”.
9.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
10.     Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa mengucapkan "Senjata siap diperiksa",  kemudian senjata di dorong  ke depan diberikan kepada komandan.
11.     Setelah senjata diperiksa komandan, senjata diterima  kembali dengan kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
12.     Setelah komandan berdiri di depan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya.
13.     Tangan kanan memegang alat jinjing dari atas dengan  keempat jari rapat lurus, ibu jari menekan pal penahan penegang bagian atas.
14.     Tangan kanan memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
15.     Ibu jari membuka kunci pengaman pada”semi”.
16.     Kepala dipalingkan  ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu.
17.     Kepala  kembali  ke depan.
18.     Ibu jari  kembali mengunci kunci pengaman.
19.     Tangan kanan dipindahkan  ke bagian atas rumah magazen menutup pelindung debu.
20.     Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
21.     Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
22.     Senjata diturunkan  ke samping badan dengan posisi tegak lurus  kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
23.     Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang.
24.     Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(2)      Senjata SS1/FNC.
a.       Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan  dalam kadaan aman.
b.       Aba-aba: ‘’PERIKSA SENJATA  = GERAK”.
c        Pelaksanaan:
1.       Sebelum  memberikan aba-aba  periksa senjata  terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang

          tertua dalam barisan  memberi aba-aba kosongkan senjata.
2.       Setelah aba-aba ‘’PERIKSA SENJATA  = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap  ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3.       Tangan kanan memegang hulu popor.
4.       Tangan kanan memegang penuh tangkai penegang.
5.       Tangan kanan menarik tangkai penegang  ke belakang hingga terkait.
6.       Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman pada “Safe”.
7.       Tangan kanan  kembali memegang hulu popor.
8.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
9.       Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel, maka Personel yang diperiksa mengucapkan "Senjata siap diperiksa",kemudian senjata di dorong  ke depandiberikan kepada komandan.
10.     Setelah senjata diperiksa komandan ,senjata diterima  kembali dengan kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
11.     Setelah komandan berdiri didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya.
12.     Tangan kanan memegang tangkai penegang untuk melepas  dari kaitan diantar  ke depan.
13.     Tangan kanan  kembali memegang kas bagian atas untuk membuka kunci pengaman pada”semi”.
14.     Tangan kanan pindah memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
15.     Kepala dipalingkan  ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu.
16.     Kepala  kembali  ke depan.
17.     Tangan kanan  kembali memegang kas bagian atas untuk mengunci kunci pengamanpada “Safe”.
18.     Tangan kanan  kembali memegang hulu popor.
19.     Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
20.     Senjata diturunkan  ke samping badan dengan posisi tegak lurus  kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
21.     Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang,  kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata.
22.     Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.





Bagian keenambelas
Periksa Laras

Pasal 38

(1)    Senjata M16 A1.
a        Dari sikap sempurna, senjata di samping kanan badan  dalam kadaan aman.
b.       Aba-aba:‘’PERIKSA LARAS = GERAK”.
    c.       Pelaksanaan:
1.       Sebelum  memberikan aba-aba  periksa senjata  terlebih dahulu  oleh komandan yang memeriksa senjata/yang tertua dalam barisan  memberi aba-aba kosongkan senjata.
2.       Setelah aba-aba ‘’PERIKSA LARAS = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap  ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3.       Tangan kanan memegang hulu popor.
4.       Tangan kiri dipindahkan  ke rumah magazen, ibu jari menekan pal penahan pelocok bagian bawah.
5.       Tangan kanan dipindahkan  ke tangkai penegang dengan ibu jari dan jari telunjuk memegang tangkai penegang.
6.       Tangan kanan menarik tangkai penegang  ke belakang.
7.       Lekukan ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang  ke depan.
8.       Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman pada “Safe”.
9.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
10.     Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa mengucapkan "Laras senjata siap diperiksa", kemudian kaki kiri dilangkahkan  ke depan bersamaan tangan kiri lurus mendorong laras  ke depan.
11.     Setelah laras diperiksa komandan, senjata diterima  kembali dengan kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
12.     Setelah komandan berdiri didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya tangan kanan memegang alat jinjing  dari atas dengan  keempat jari rapat lurus, ibu jari menekan pal penahan penegang bagian atas.
13.     Tangan kanan memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
14.     Ibu jari membuka kunci pengaman pada”semi”.
15.     Kepala dipalingkan  ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu.
16.     Kepala  kembali  ke depan.
17.     Ibu jari  kembali mengunci kunci pengaman.
18.     Tangan kanan dipindahkan  ke bagian atas rumah magazen menutup pelindung debu.
19.     Tangan kanan pindah memegang hulu popor.

20.     Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.
21.     Senjata diturunkan  ke samping badan dengan posisi tegak lurus  kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
22.     Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang.
23.     Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(2)      Senjata SS1/FNC.
a        Dari sikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman.
b.       Aba-aba:  ‘’PERIKSA LARAS  = GERAK”.
    c        Pelaksanaan:
1.       Sebelum  memberikan aba-aba  periksa senjata  terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang tertua dalam barisan  memberi aba-aba kosongkan senjata.
2.       Setelah aba-aba ‘’PERIKSA LARAS  = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap  ke bawah, tangan kiri memegang lade.
3.       Tangan kanan memegang hulu popor.
4.       Tangan kanan memegang penuh tangkai penegang.
5.       Tangan kanan menarik tangkai penegang  ke belakang hingga terkait.
6.       Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman pada “Safe”.
7.       Tangan kanan  kembali memegang hulu popor.
8.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
9.       Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa mengucapkan "Laras senjata siap diperiksa",  kemudian kaki kiri dilangkahkan  ke depan bersamaan tangan kiri lurus mendorong laras  ke depan.
10.     Setelah laras diperiksa komandan, kaki kiri dilangkahkan  ke depan untuk menerima senjata  senjata kembali dengan   kedua tangan dan membentuk sikap depan senjata.
11.     Setelah komandan berdiri didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya,  tangan kanan memegang tangkai penegang untuk melepas  dari kaitan diantar  ke depan.
12.     Tangan kanan  kembali memegang kas bagian atas untuk membuka kunci pengaman pada”semi”.
13.     Tangan kanan pindah memegang pistol grif, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu.
14.     Kepala dipalingkan  ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu.
15.     Kepala  kembali  ke depan.
16.     Tangan kanan  kembali memegang kas bagian atas untuk mengunci kunci pengamanpada “Safe”.
17.     Tangan kanan  kembali memegang hulu popor.
18.     Tangan kanan pindah memegang lade bagian atas.

19.     Senjata diturunkan  ke samping badan dengan posisi tegak lurus  kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
20.     Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang,  kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata.
21.     Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Bagian ketujuhbelas
Kalungkan Senjata

Pasal 39

(1)      Dari sikap sempurna senjata samping kanan.
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''
b        Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaantangan kanan megangkat senjata serong ke kiri atas setinggi bahu kiri melalui depan badan, senjata berada kurang lebih satu kepal di depan badan, tangan kiri memegang senjata pada titik perimbangan (lade bagian bawah).
                   2.       Tangan kanan dipindahkan memegang hulu popor.
3        Tangan kanan memegang tali sandang dari bawah, telapak tangan menghdap ke atas.
4.       Tangan kanan mengalungkan tali sandang melalui atas kepala, sehingga genggaman tangan kanan berada pada pangkal leher bagian belakang, siku tangan kanan menuju serong ke kanan atas.
5.      Tangan kanan meletakan tali sandang pada pangkal leher bagian belakang.
                   6.       Tangan kanan memegang hulu popor.
                   7.       Lengan kiri diturunkan merapat disamping badan.
8.       Tegak senjata.
a)       Aba-aba:”TEGAK SENJATA= GERAK''.
b)       Pelaksanaan:
1)       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade.
2)       Senjata diangkat, hingga pegangan tangan kiri sejajar dengan pundak
3)       Tangan kanan diturunkan melewati  antara badan dan senjata dengan telapak tangan terlebih dahulu.
4)       Tangan kanan diputar ke kanan dan memegang hulu popor.
5)       Senjata diputar  ke kanan dengan poros pegangan tangan kanan, untuk melepaskan tali sandang  dari kalungan di leher, senjata  kembali  ke depan badan dengan magazen  ke arah bawah.
6)       Tangan kanan memegang lade.
7)       Senjata diturunkan  ke samping badan dengan posisi tegak lurus  kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata.
8)       Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara,popor diletakkan di tanah,  ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah  ke belakang,  kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata.
9)       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.

(2)      Dari sikap depan senjata.
          a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata tetap menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah   tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas sejajar dengan dagu, didorong  ke depan.
3.       Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiridan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
4.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang   dipindahkan memegang hulu popor.
5.       Selanjutnya senjata diputar, dengan magazen mengarah  ke depan.
6.       Perut dan dagu ditarik serta pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(3)      Dari sikap pundak kiri senjata (tali sandang sudah dikendorkan).
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1)       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang  kehulu popor.
2)      Senjata diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri menyambut memegang lade bagian bawah.
3)      Tangan kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap  ke atas sejajar dengan bahu, didorong  ke depan.
4)       Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5)      Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor.
6)      Kedua siku tangan rapat di badan.
7)       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(4)      Dari sikap pundak kanan senjata(tali sandang sudah dikendorkan).
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b.       Pelaksanaan:
1.      Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang lade bagian bawah, tangan kanan memegang  kehulu popor.
2.      Senjata diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah  ke bawah.
3.      Tangan kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap  ke atas sejajar dengan bahu, didorong  ke depan.
4.      Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas  kepala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
5.      Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor.
6.       Kedua siku tangan rapat di badan.
7.       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(5)      Dari sikap sandang kiri senjata.
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang lade bagian bawah.
2.       Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong  ke kiri atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah  kebawa.  
3.       Tangan kanan dipindahkan memegang hulu popor.
4.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong sejajar dengan dagu.
5.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
8.       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(6)      Dari sikap sandang kanan senjata.
.         a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA= GERAK”.
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali sandang  ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah.
2.       Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong  ke kiri atas, tangan kiri memegang lade, magazen mengarah  ke bawah. 
3.       Tangan kanan dipindahkan memegang lade, tangan kiri pindah  ke lade bagian atas dengan tali sandang berada di dalam.
4.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
5.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
6.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
7.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
8.       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(7)      Dari sikap tangan kiri senjata.(tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang        lade .
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas,  magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Tangan kiri dipindahkan  ke lade bagian bawah.
4.       Tangan kanan dipindahkan  kehulu popor.
5.       Senjata disilangkan  ke kiri 45º bersamaan senjata diputar hingga magazen mengarah  ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan hingga tali sandang berada di bagian dalam.
6.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor dengan siku kanan sejajar dengan badan.
9.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
10.     Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(8)      Dari sikap Jinjing kanan senjata.(tali sandang dalam  keadaan       kendor).
.         a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”
b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kiri memegang lade.
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, jarak satu  kepal  dari badan, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Tangan kiri pindah  ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali sandang hingga berada di bagian dalam.
4.       Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
5.       Senjata diputar  ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen mengarah  ke bawah.
6.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.
10.     Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(9)      Dari sikap Jinjing kiri senjata (tali sandang dalam  keadaan  kendor).
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK''.
b        Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kanan memegang lade.
2.       Senjata dibawa  ke depan badan dengan posisi tegak lurus  ke atas, jarak satu  kepal  dari badan, magazen mengarah  ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata.
3.       Tangan kiri pindah  ke lade bagian bawah dan mengubah posisi tali sandang hingga berada di bagian dalam.
4.       Tangan kanan pindah memegang hulu popor.
5.       Senjata diputar  ke kiri 45º bersamaan diputar hingga magazen mengarah  ke bawah.
6.       Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan  ke atas, didorong  ke atas sehingga sejajar dengan dagu.
7.       Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah  ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher.
8.       Tangan kanan melepas pegangan tali sandang  dipindahkan memegang hulu popor, siku kanan diajukan sejajar dengan badan.
9.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.
10.     Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

(10)    Dari sikap punggung senjata.
a.       Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERAK”.
          b.       Pelaksanaan:
1.       Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang tali sandang bagian atas (di punggung bagian kanan), tangan kanan memegang lade.
2.       Senjata ditarik menyilang  ke depan badan.
3.       Tangan kiri dipindah memegang lade bagian bawah.
4.       Tangan kanan dipindah  ke hulu popor, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan.
5.       Tangan kiri  kembali  ke samping badan membentuk sikap sempurna.
6.       Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar  ke depan, bernapas sewajarnya.

1 Response to "BAB IV GERAKAN DI TEMPAT BERSENJATA Bagian kelimabelas sd ketujuhbelas"

  1. The best casino bonus codes, promotions, and promos for
    At the 동두천 출장마사지 moment, the casino gives players incentives for a range of different gambling bonuses, ranging from 상주 출장안마 a no 태백 출장마사지 deposit bonus, a free 남양주 출장샵 spins bonus, 춘천 출장마사지 and a

    BalasHapus